Ketika suara rakyat mulai bergema dari sabang sampai merauke ketika itu juga Indonesia bangkit, ketika suatu kaum di lukai hatinya ketika itu juga rakyat bersatu. Kami rakyat bukan maling dan bukan pula toko politik yang mempunyai dalang kelas tinggi.
Indonesia mengkedepankan kesantunannya dan penuh kedamaian itualah ciri orang yang beriman, tidak perlu repot untuk mengahadapi kami, tidak perlu barak kuda, panser dan gas air mata karena kami adalah rakyat hamba Allah yang manginginkan keadilan seadil-adilnya.
Kami hanya butuh pemimpin yang Gentleman bukan alay, kami tidak butuh bayaran dan dibayar untuk menyampaikan aspirasi kami, kami hanya memohon kepada Allah agar ditunjukkan kebesaranNya atas hajat kami yaitu orasi damai. Ternyata Allah mengabulkan kami, memberikan kami kekuatan, memberikan kami persatuan, memberikan kami jalan kemudahan untuk hajat besar kami atas dasar membela agama Allah.
Terbukti siapa dalang kelas tinggi yang melindungi wayang ogek-ogek adalah si penguasa negeri ini, terbukti siapa yang pengecut, terbukti siapa yang pengarang cerita pencitraan, semua terbukti. Kami bersyukur kepada Allah SWT yang sudah menunjukkan kebesarannya pada hari hajat kami yaitu orasi damai.
Ternyata selama ini si penguasa telah tampil sosok aslinya, si pengecut dan pecundang hanya sekedar bertemu dan memberikan keterangan saja kepada kami semua umat dan alim ulama tidak terlihat batang hidungnya di hadapan kami. Sunggu terlalu ( bang roma candaan ).
Anda akan merasakan balasan dan dipintai pertanggung jawaban di hadapan Allah SWT atas kepemimpinan anda. Insyaallah, Amin